Friday, October 25, 2013

Browse Manual » Wiring » » » » KATA PUTUS ASA

KATA PUTUS ASA


Kata putus asa yang kali ini kami  berikan buat anda semua terbaru ,sering sekali dilontarkan oleh banyak orang yang mengalami depresi akan kegagalan suatu usaha atau kerja keras,walaupun kata kata putus asa dan kata putus cinta mencerminkan suatu ketidak maupun untuk mempertahankan sesuatu yang telah dijaga selama ini.Nah mungkin bila anda semua yang ingin mau tau lebih lanjut dibawa ini telah tersediakan buat anda semua,Mungkin dengan kata kata putus asa dan pantun cinta yang telah kami sediakan dibawa ini akan bermanfaat untuk anda semua.

KATA PUTUS ASA


Seseorang terkadang rindu dengan suasana baru. Kehidupan baru. Atau boleh jadi, rindu terhadap kumpulan cerita romansa masa lalu. Untuk itulah kita mengenang bahwa terkadang dengan mengingat, rasa bosan akan hilang dengan sendirinya.

Aku merasa sangat bosan. Saat ini. Masa lalu yang aku coba bayangkan, atau masa depan yang aku coba khayalkan, tidak memberi faedah terhadap rasa bosan yang menyerang. Aku mengerti, darimana asal bosan itu hadir.

Tetapi, aku tidak bisa katakan dengan sejujur-jujur perkataan mengapa dia mampu hadir, dan mengapa aku tidak sampai hati untuk mengatakan kepada dia yang menjadi sumber bosanku. Aku paham, ini adalah perasaan temporer. Kehidupan adalah siklus. Sebuah putaran tanpa pangkal dan ujung.

 Hari ini engkau membenci, esok mencintai, esok menyakiti, esok menghargai, esok engkau ingkari, esok khianati, esok sebenci-benci, esok kembali mencintai. Beberapa manusia adalah lakon yang tidak memiliki suara tertahan. Mereka berjalan dengan kebencian di sekeliling mereka. Mereka lebih menghargai diri mereka sendiri dibandingkan menghargai orang lain.

 Kadang aku merasa sangsi, apakah mereka itu yang disebut dengan kebebasan. Mereka bebas dengan rasa bosan di dada mereka lantas mereka keluarkan. Pada lakon yang lain, mereka merutuki diri mereka sendiri terhadap rasa bosan yang mendera. Mereka meringkuk dengan mengaduh kepada orang lain. Aku tidak bisa seperti mereka.

Tidak mampu menyuarakan rasa bosanku terhadap mereka yang menjadi sumber bosanku. Tidak pula mampu meringkuk mengaduh kepada orang lain terhadap mereka yang ingin aku umbar mengapa menjadi rasa bosanku. Aku tidak mampu.

No comments:

Post a Comment